Sensodyne Just Say It: Ngga Takut Gigi Ngilu Lagi

Senang sekali aku bisa hadir dalam acara Sensodyne Just Say It : Ngga Takut Gigi Ngilu Lagi – Blogger Meet Up di Turkuaz Restaurant, Jakarta pada Minggu, 10 Maret 2013 lalu. Tamu undangan siang itu bukan hanya dari kalangan food blogger namun banyak juga peserta blogger lainnya. Di sini, aku mendapatkan banyak sekali informasi penting dan jadi tahu lebih banyak mengenai permasalahan pada gigi sensitif dari para narasumber diantaranya ada Drg. Bambang Nursasongko SpKG (seorang pendiri Jakarta Dental Specialists Study Club and Training Center sekaligus Ketua IKORGI (Ikatan Konservasi Gigi Indonesia) cabang UI Jakpus, serta menjadi anggota Kolegium IKORG), Drg. Ariandes Veddytaro, seorang GSK Dental Detailing Manager di GlaxoSmithKline dan Amanda Parikesit, seorang Brand Manager di GlaxoSmithKline.

[slideshow_deploy id=’3732′]

 

Pemandu acara siang itu, Ernest Prakasa mengajak semua peserta untuk melakukan chill test. Awalnya aku mengira gigi aku normal dan baik-baik saja tapi ternyata setelah chill test dilakukan, aku termasuk dari 52% orang yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki gigi sensitif tanpa memeriksakannya ke dokter gigi. Nah, chill test itu seperti apa sih? Ambil segelas air putih, lalu masukkan beberapa buah es batu dan diamkan sampai air benar-benar dingin. Jika air sudah benar-benar dingin, kumur-kumur dengan air tersebut dan kemudian telan. Apa yang kamu rasakan saat itu? Jika terasa ngilu, berarti gigi kamu termasuk gigi sensitif.

Gigi ngilu biasanya berupa rasa ngilu yang tajam saat menyantap makanan yang terlalu panas atau minum minuman yang terlalu dingin. Permasalahan gigi ngilu pada setiap orang diakibatkan oleh banyak faktor yang berbeda-beda. Ada yang diakibatkan karena lapisan enamel gigi yang sudah rusak, menyikat gigi terlalu keras sehingga lapisan gusi menipis, suka menggertak-gertakkan gigi, terlalu sering minum minuman bersoda dan banyak lagi faktor lainnya. Dari seminar ini pun aku mengetahui bahwa ternyata setelah makan, kita tidak boleh langsung menyikat gigi karena gigi asam yang langsung disikat itu akan menyebabkan gigi ngilu.

[slideshow_deploy id=’3734′]

 

Sayangnya, masih banyak sekali orang yang mengalami gigi ngilu tidak melakukan perawatan yang tepat dan tidak melakukan pemeriksaan ke dokter gigi karena ada mispersepsi bahwa jika dibiarkan tidak akan menjadi masalah yang serius. Drg. Bambang Nursasongko menjelaskan ada banyak sekali dampak serius yang bisa terjadi apabila gigi ngilu (gigi sensitif) tidak dirawat dengan benar. Oleh karena itu, yuk kita mulai perawatan gigi ngilu sejak dini, agar supaya gigi kita bisa tumbuh sehat dan tidak sensitif lagi. Perlu diketahui ada sekitar 7 pakar spesialisasi di bidang kedokteran gigi oleh karena itu, kenali dulu permasalahan gigi yang sedang dihadapi dan kunjungi dokter gigi yang tepat.

Gigi ngilu bukanlah sebuah penyakit, oleh karena itu bisa kita cegah dengan melakukan perawatan yang tepat. Beberapa langkah perawatan yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya gigi sensitif antara lain :

  1. Rajinlah menyikat gigi sehari minimal dua (2) kali. Jangan langsung menyikat gigi setelah makan, sebaiknya tunggu dulu selama 30 menit baru sikat gigi agar kondisi asam pada gigi sudah hilang dan tidak menyebabkan gigi ngilu. 
  2. Jangan menyikat gigi terlalu keras agar lapisan gusi atau email gigi tidak menipis yang bisa menyebabkan gigi ngilu.
  3. Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan halus agar tidak merusak lapisan email yang melindungi gigi.
  4. Gunakan pasta gigi khusus gigi sensitif seperti Sensodyne yang sudah terkenal sebagai pakar perawatan gigi sensitif selama lebih dari 50 tahun. Ada 8 varian pasta gigi Sensodyne sesuai kebutuhan penderita gigi sensitif antara lain : Rapid Relief, Gum Care, Repair and Protect, Fresh Mint, Total Care, Gentle Whitening, Original Flavor, dan Cool Gel. 
  5. Pagi hari gunakan pasta gigi yang mengandung Potassium Nitrate (KNO3) karena dapat memberikan efek nyaman pada gigi sepanjang hari. Untuk perawatan malam hari, gunakan pasta gigi yang mengandung Strontium Chloride (SrCl2) untuk melindungi gigi saat tidur.
  6. Hindari makanan yang terlalu asam. Jangan makan makanan saat dalam keadaan terlalu panas atau terlalu dingin.
  7. Rutinlah melakukan pemeriksaan berkala dan konsultasi permasalahan gigi ke dokter gigi, minimal dalam 6 bulan sekali.

 

[slideshow_deploy id=’3735′]

 

Acara seminar pun dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan bagi-bagi hadiah voucher MAP dalam games Food Challenge dimana peserta yang ikut harus makan makanan yang panas, dingin dan asam secara bergantian. Seru deh!

 

[slideshow_deploy id=’3737′]

 

Bukan hanya pengetahuan tentang memahami, merawat dan mengatasi gigi sensitif yang kita dapatkan dalam seminar ini, tapi kita juga mendapat hidangan lezat khas Turki (Timur Tengah) di akhir acara. Semua hidangan di Turkuaz ini begitu lezat, it was my first time to eat Turkish food and all the food was so delicious! Tanpa gigi ngilu tentu saja membuat hidangan apapun bisa kita nikmati dengan semangat dan penuh sukacita, setuju teman-teman? 🙂

 

[slideshow_deploy id=’3738′]

 

Nah, bagi teman-teman yang juga mengalami masalah gigi sensitif, yuk ikut gabung dalam program Sensodyne Just Say It! Melalui program ini, Sensodyne ingin mengajak masyarakat untuk menyampaikan makanan atau minuman apa yang tanpa sadar ditakuti karena memicu gigi ngilu sehingga penderita tidak dapat sepenuhnya menikmati makanan dan minuman tertentu. Bagi teman-teman yang berpartisipasi dalam program Sensodyne Just Say It bisa mendapat kesempatan untuk memenangkan banyak hadiah yang disediakan antara lain ada 5 buah iPhone, 50 Samsung Galaxy S3 Mini dan 500 paket premium Sensodyne bagi kamu yang beruntung. Wow, menarik sekali!

Campaign Just Say It Sensodyne

Seperti apa sih Campaign Sensodyne Just Say It ini? Mari kita simak tayangan video berikut ini!


 

Yuk, langsung saja ikutan program Sensodyne Just Say It! Caranya mudah sekali. Tinggal klik website ini http://justsayit.sensodyne.co.id dan #JustSayIt makanan atau minuman yang tanpa kamu sadari memicu gigi ngilu. Follow juga twitter @GigiNgilu untuk mendapatkan informasi yang lebih up-to-date mengenai gigi sensitif. Jangan lupa juga untuk share artikel ini kepada teman-temanmu via Facebook/Twitter atau jejaring sosial lainnya dan ajak teman-temanmu bergabung dalam program #SensodyneJustSayIt agar teman-temanmu juga semakin banyak yang aware dengan masalah gigi sensitif seperti ini. Sharing is Caring! ByeBye Gigi Ngilu…! 🙂

Author: myfunfoodiary

Myfunfoodiary as Indonesian Food and Travel Blog was born in July 2012 and has become one of the valuable online source for locals, tourists, food enthusiasts and industry professionals. It is a Jakarta based Food and Travel Blog managed by Mullie Marlina, a young, lovely, cheerful and blessed wife who loves to share her culinary and travel experiences through her writing. You’ll find her honest reviews, valuable suggestions, objective ratings and recommendation of eateries in Jakarta and selected cities in Indonesia and abroad. Her curated restaurant reviews are based on her meticulous inquiries and her rich dining experience in various restaurants in Jakarta. She has also traveled to different cities and countries where she finds interesting and inspiring dishes, cuisines and excellent dining ambience which she also included in the list. From recommendations, restaurant experiences, events, travel destinations, and recipes, readers will find anything food related in this website. She would really appreciate your feedback, and would love to hear about any suggestions, events regarding food, or just to drop in to say "Hi". Again, thank you so much for dropping by, and she hopes you enjoy reading her journal. Thank you so much for all your supports! God bless you! ^_^

Share This Post On

2 Comments

  1. Wah, informasinya berguna banget, jadi bisa merawat gigi dengan benar. Ikutan Ah Program Sensodyne Just Say It

    Post a Reply

Leave a Reply to Jelly Gamat Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.