Date Visited : Sat, Sept 14, 2013 <\/strong><\/p>\n Kali ini aku mau sharing<\/em> dengan teman-teman funfoodiers<\/a> hasil perjalanan kuliner singkat semalam di Bandung<\/strong> yang baru saja aku lakukan minggu lalu. Biasanya jika ke Bandung<\/strong> aku akan mengunjungi beberapa tempat makan favoritku dan keluarga antara lain Ma’ Uneh, Raja Rasa, Batagor Kingsley, Kampung Daun, Raja Sunda, The Valley, The Peak dan Sapu Lidi.<\/strong> Selebihnya, aku hanya mengunjungi beberapa tempat makan yang ada di Mall yang ada di Bandung<\/strong>. Namun karena aku merasa bosan dengan restoran yang itu-itu lagi, akhirnya aku mencoba rute kuliner baru<\/strong> berdasarkan info yang aku kumpulkan dari beberapa teman yang juga memiliki hobi makan. Selamat membaca! \ud83d\ude42<\/p>\n Singkat cerita mengenai tempat tinggal di Bandung :<\/strong><\/p>\n Hotel Gino Feruci<\/strong> cabang Braga<\/strong> yang sudah aku booking online<\/em> mendadak saat siang hari jam 2 siang di Bandung<\/strong> ternyata bermasalah karena ada banyak kamar yang sedang direnovasi atau dalam perbaikan. Akhirnya kamarku dipindahkan ke Hotel Gino Feruci<\/strong> cabang pertama di jalan Kebon Jati.<\/strong> Sebagai permintaan maaf atas kejadian ini, 3 kamar yang aku booking<\/em> di cabang Braga<\/strong> yang seharusnya adalah tipe Superior<\/strong> kemudian di-upgrade<\/em> oleh pihak hotel menjadi kamar tipe Deluxe<\/strong> tentunya dengan ukuran yang lebih besar daripada tipe Superior. Benar-benar tidak disangka dan aku bersyukur sekali, karena dengan kejadian ini, akhirnya aku bisa kumpul dalam satu lokasi hotel yang sama di Hotel Gino Feruci cabang Kebon Jati<\/strong> dengan 2 kamar teman yang sudah aku booking online<\/em> juga sebelumnya. Di balik kejadian ini, ada kemurahan Tuhan, aku jadi bisa berkumpul dengan teman-teman lainnya tanpa harus ribet pindah lokasi.<\/strong> Puji Tuhan juga ketika malam saat mengurus check in<\/em> kamar untukku dan teman-teman lainnya, 2 kamar teman yang seharusnya Superior<\/strong> pun diubah (di-upgrade)<\/em> oleh pihak hotel menjadi tipe Deluxe<\/strong>. Wow! Puji Tuhan!<\/strong> 5 kamar yang aku pesan akhirnya diupgrade<\/em> menjadi tipe Deluxe<\/strong> tanpa penambahan biaya sedikitpun, praise God! <\/em>Yay!<\/em> <\/strong><\/p>\n Target Kuliner Day 1 : Sept 14, 2013 – Saturday<\/strong><\/p>\n 1. Kodok Swike JTW<\/strong><\/p>\n Sebetulnya aku sudah pernah mencoba kodok Swike JTW<\/strong> yang ada di Jakarta, namun belum pernah mencoba cabang aslinya di Bandung.<\/strong> Karena salah satu temanku ingin sekali makan disana, akhirnya dari Hotel kami pun berjalan kaki menuju lokasi yang ternyata dekat sekali untuk ditempuh. Dari Hotel, belok kiri dan kiri lagi menuju sepanjang jalan Gardu Jati yang banyak terdapat makanan kaki lima saat malam hari. Hanya berjalan kaki sekitar 10 menit kami sudah tiba di tenda makan Kodok Swike JTW<\/strong> ini. Adanya di seberang kanan jalan setelah melewati 2 buah minimarket Alfa Mart.<\/p>\n Rupanya di cabang asli Kodok Swike JTW<\/strong> di Bandung<\/strong>, mereka menjual makanan ala tenda makan seperti ini, sedangkan yang di Jakarta dalam bentuk rumah makan. Untuk makan tengah malam, aku pun hanya memesan Kodok Goreng Tepung<\/strong> tanpa nasi, sementara yang lainnya memesan Kodok Goreng Mentega<\/strong> dan Kodok Kuah<\/strong> masing-masing dengan nasi putih.<\/p>\n Kodok Goreng Tepung, IDR 27K<\/strong><\/p>\n Aku senang dan puas sekali dengan Kodok Goreng Tepung ini. Meskipun isinya hanya 5 pcs tapi ukuran kodoknya besar-besar, dibandingkan porsi Kodok Goreng Mentega dan lainnya. Lapisan luar tepungnya garing dan gurih. Kualitas daging kodok bagus, tidak berbau, bersih dan daging kodoknya renyah sekali. Wajib dicoba!<\/p>\n Kodok Goreng Mentega, IDR 27K<\/strong><\/p>\n Kodok Goreng Mentega ini juga recommended<\/em> sekali untuk dipesan! Satu porsi ini mendapat sekitar 10 pcs kodok berukuran sedang dan enak sekali jika sebelumnya diberi perasan jeruk nipis di atasnya. Bumbu goreng menteganya enak, gurih asin manis bercampur jadi satu dan meresap ke dalam daging kodok. Must try!<\/em><\/p>\n Kodok Kuah, IDR 27K<\/strong><\/p>\n Kodok Kuah ini juga recommended<\/em>! Ukuran kodoknya sedang, sama seperti ukuran kodok pada menu Kodok Goreng Mentega di atas. Kuahnya gurih, harum aroma bawang putih dan seperti ada campuran bumbu taoco juga di dalamnya.<\/p>\n Kesimpulan : Semua Kodok yang sudah aku coba di Kodok Swike JTW Bandung<\/strong> ini memang lebih enak dibandingkan dengan cabang Jakarta. Secara harga pun juga lebih murah cabang Bandung dimana untuk cabang Jakarta sudah dikenakan harga Rp. 30.000,- per porsi. Pastinya aku akan kembali lagi untuk makan di sini.<\/p>\n Alamat : Jalan Gardujati no. 19, Bandung<\/strong>. Jam operasional mulai jam 6 sore hingga tengah malam<\/strong>.<\/p>\n<\/blockquote>\n 2. Ronde Jahe Gardu Jati since 1986<\/strong><\/p>\n Sambil berjalan balik menuju hotel, aku mampir ke satu gerobak jajanan Ronde Jahe Gardujati<\/strong> yang sudah ada dan terkenal di sana sejak tahun 1986.<\/strong> Menunya menarik dan unik, berbeda dengan ronde jahe yang biasa ditemukan di Jakarta. Di antara sekian banyak pilihan, aku memutuskan untuk memesan 2 menu best seller <\/em>mereka, yaitu Ronde Durian<\/strong> dan Tahu Ronde<\/strong>.<\/p>\n Ronde Durian, IDR 14K<\/strong><\/p>\n Sekitar 7 pcs bola ronde berisi Durian Monthong<\/strong> ini rupanya dibuat on the spot<\/em> di tempat seketika setelah pembeli memesan. Ukuran bola rondenya tidak terlalu kecil, juga tidak terlalu besar, pas sekali. Saat dimakan harum durian langsung terasa, tekstur ronde legit apalagi ditambah dengan kuah jahe yang enak sekali, makin nikmat rasanya. Kuahnya terasa hangat di tenggorokan, dicampur sedikit gula jawa dan rasa jahenya tidak terlalu pedas. Perfect!<\/em><\/p>\n Tahu Ronde, IDR 14K<\/strong><\/p>\n Ini pun juga tidak boleh dilewatkan oleh teman-teman funfoodiers<\/a>! Tahu Ronde<\/em> ini sudah jadi menu favorit pengunjung dari tahun ke tahun. Kembang tahu buatan mereka sendiri, teksturnya sangat lembut, dan diberi beberapa buah bola ronde berisi kacang di dalamnya. Sensasi hangat dari kuah jahenya sama dengan menu Ronde Durian<\/em> di atas, sama-sama enak sekali! Must try!<\/em><\/p>\n Kesimpulan : Ronde Jahe Gardu Jati<\/strong> ini bukan hanya unik dan bervariasi menunya, namun juga rasanya lebih enak daripada Ronde Jahe versi Jakarta. Cocok sekali dimakan untuk menghangatkan tenggorokan sambil menikmati udara malam.<\/p>\n Alamat : Ronde Jahe Gardu Jati since 1986<\/strong> berada di sisi kiri jalan Gardu Jati dari arah Pasar Kaliki, persis depan Phyung Tailor (tidak jauh dari Holland Bakery). Gerobaknya berwarna hijau sudah menjadi ciri khasnya. Jam operasional setiap hari dari jam 4 sore hingga jam 12 tengah malam<\/strong>.<\/p>\n Maps Direction :\u00a0http:\/\/goo.gl\/maps\/vtZuA<\/a><\/strong><\/p>\n<\/blockquote>\n Itulah liputan wisata kuliner singkat di Bandung Part 1. <\/strong><\/p>\n Nantikan laporan wisata kuliner singkat di Bandung Part 2 pada artikel berikutnya…! <\/strong><\/p>\n Happy Hunting, foodies!<\/em> \ud83d\ude42<\/strong><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Makan apa di Bandung? Kuliner Part 1 : Kodok Swike JTW dan Ronde Jahe Gardujati 1986, Bandung. Status : Mission Accomplished. Date Visited : Sat, Sept 14, 2013 Kali ini aku mau sharing dengan teman-teman funfoodiers hasil perjalanan kuliner singkat semalam di Bandung yang baru saja aku lakukan minggu lalu. Biasanya jika ke Bandung aku […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":6816,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_et_pb_use_builder":"","_et_pb_old_content":"","_et_gb_content_width":"","footnotes":""},"categories":[5013,37,5014,38,40,12,5012,16,3290,20,4931,2105],"tags":[6198,202,1890,2997,2994,1596,1424,2987,2030,6186,3002,2074,2107,2988,2986,2990,349,2999,3000,3625,3001,2985,2996,2992,2995,2993,2998,2108,2989,568,632,2991,3029,3315],"aioseo_notices":[],"jetpack_featured_media_url":"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-content\/uploads\/2013\/09\/DSCF8749rev1.jpg","_links":{"self":[{"href":"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6802"}],"collection":[{"href":"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=6802"}],"version-history":[{"count":21,"href":"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6802\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":10496,"href":"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6802\/revisions\/10496"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/6816"}],"wp:attachment":[{"href":"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=6802"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=6802"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=6802"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}![\"tampak](\"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-content\/uploads\/2013\/09\/tampak-tenda-Swike-JTW.jpg\")
<\/a><\/p>\n![\"Kodok](\"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-content\/uploads\/2013\/09\/DSCF8750rev.jpg\")
<\/a><\/p>\n![\"Kodok](\"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-content\/uploads\/2013\/09\/DSCF8749rev.jpg\")
<\/a><\/p>\n![\"Kodok](\"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-content\/uploads\/2013\/09\/DSCF8738rev.jpg\")
<\/a><\/p>\n\n
![\"Gerobak](\"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-content\/uploads\/2013\/09\/Gerobak-Ronde-Jahe-Gardujati-since-1986.jpg\")
<\/a><\/p>\n![\"Ronde](\"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-content\/uploads\/2013\/09\/DSCF8761rev.jpg\")
<\/a><\/p>\n![\"Tahu](\"http:\/\/myfunfoodiary.com\/wp-content\/uploads\/2013\/09\/DSCF8760rev.jpg\")
<\/a><\/p>\n\n