Pernah mendengar Sudirman Street? Nah, baru saja aku kembali dari short trip ke Bandung bersama keluarga, dan kami mampir ke satu spot kuliner terbaru bernama Sudirman Street yang kini menjadi tujuan kuliner Bandung yang mulai happening sejak tempat ini dibuka sekitar 2 bulan lalu (November 2015). Spot kuliner kekinian ini terletak persis di sebelah Martabak Intisari Capitol yang ada di jalan Sudirman, Bandung, dan konsepnya mirip seperti food court terbuka dimana ada satu manajemen yang mengelola semuanya.
Ketika tiba di lokasi kuliner baru di Bandung ini pada sabtu malam kemarin, area kuliner Sudirman Street sudah ramai sekali dipenuhi oleh pengunjung. Untung saja tempat duduk yang disediakan ada banyak sekali, namun sangat disayangkan karena semua area makan ini terbuka, pengunjung bebas untuk merokok dimana saja. Dengan rasa penasaran, kami pun masuk lebih dalam menelusuri area makanan yang berada di dalam kawasan Sudirman Street sampai menembus menuju ke jalan Cibadak yang berada di sisi jalan satunya lagi. Jadi, bila kalian sedang berada di jalan Cibadak, kalian pun bisa mampir untuk berwisata kuliner ke Sudirman Street; cukup parkir mobil di sekitar Wedang Ronde Alkateri saja.
Click PLAY Button on below short video about Sudirman Street from our YouTube Channel:
Bila kalian masuk dari sisi jalan Cibadak, kalian akan langsung menemukan mural-mural cantik dan seru untuk berfoto-foto ria. Mural-mural ini pun segera mengingatkan kami akan mural-mural cantik yang berada di Hajilane, Singapore. Seru yah!
Dengan area makanan yang begitu luas, tak heran bila pilihan makanan yang disediakan di Sudirman Street sangat bervariasi, mulai dari jajanan kue pukis, bakso goreng, nasi campur, yamin, sate babi, martabak, aneka dessert dan lain sebagainya. Untuk area makanan yang lebih dekat ke jalan Cibadak biasanya sudah ada yang buka dari jam 10 pagi, atau dari jam 12 siang hingga malam hari karena banyak food stall makanan permanen di sisi ini. Sedangkan area makanan yang lebih dekat ke jalan Sudirman, kebanyakan berupa roda makanan dan biasanya buka sekitar jam 6 sore setelah kios toko tutup.
Tak jauh dari pintu masuk utama di jalan Sudirman, aku langsung tergoda dengan aroma Baso Goreng dari gerobak Baso Tahu Siomay 33. Baso goreng ini terbuat dari campuran adonan ikan dan ayam, teksturnya mirip seperti batagor, renyah, dan enak dimakan dengan saus sambal yang disediakan.
Selain itu, Sate Wibisana juga menjadi target selanjutnya! Aku mengetahui tempat ini berkat informasi dari teman foodieku yang tinggal di Bandung, thank you Melisa buat infonya! Aroma sate babi yang sedang dipanggang dengan arang ini sungguh menggoda dan tanpa berpikir panjang, kami langsung memesan 2 porsi Sate Babi Manis (IDR 65K per 10 tusuk), 1 porsi Bakut Sayur Asin (IDR 30K), dan 2 porsi nasi putih (IDR 6K each). Memang betul saja, daging sate babi begitu padat daging dan hanya ada satu lemak saja di bagian paling bawah tusuk satenya. Ukuran satenya juga lumayan besar dan tak lupa juga, Bakut Sayur Asin-nya juga enak sekali! Sayur asin di dalamnya cukup banyak dan potongan iga bakut yang diberikan lumayan banyak. Dalam sup bakut ini kemarin kita mendapat sekitar 4 tulang iga dengan daging yang lumayan tebal. Overall, kami sekeluarga puas banget deh makan di Sate Wibisana ini!
Bila kalian ingin makanan yang unik, bisa juga mampir ke El Paso yang berada persis di sebelah Sate Wibisana. Aku tak menyangka bahwa makanan yang kakak iparku hunting ini ternyata enak juga! El Paso menjual aneka ragam Log Cabin Sandwich dengan 2 roti yang dapat dipilih, antara Black atau Oregano Parmesan. Kakak iparku memesan 2 makanan favorit di sana yaitu Cubanos dan Bahn-Mi (IDR 30K each). Cubanos yang disajikan dalam roti Oregano Parmesan ini berisi pork bacon, babi panggang mojo, acar timun, jalapeno, keju amerika, lengkap dengan saus mayo mustard. Sedangkan Banh-Mi yang hadir dalam roti hitam ini berisi babi panggang ala Vietnam, ham asap (smoked ham), dan banyak sayuran seperti acar wortel, lobak, daun ketumbar, timun, dan dilengkapi dengan saus mayo. Tekstur rotinya lembut dan komposisi isi di dalamnya yang cukup banyak semua terasa lezat! Recommended!
Sebelum pulang, kami pun sempat membeli salah satu dessert yang lumayan ramai. Letaknya tak jauh dari seberang Sate Wibisana dan El Paso ini, yaitu Happy Time. Food Stall Happy Time ini menyediakan dua pilihan dessert utama, antara Coconut Bowl atau Melon Bowl. Karena Coconut Bowl lebih menarik, kami pun memilih Coconut Bowl. Dengan membayar Rp. 25.000,- saja kita sudah mendapat 1 pilihan es krim, dan 4 macam topping yang bebas dipilih. Namun untuk es krim Green Tea, dikenakan biaya tambahan sebesar Rp. 5.000,- saja. Topping yang kami pilih antara lain, mochi, peach pudding, lychee dan oreo. Es krim Green Tea dan semua kombinasinya sungguh enak, apalagi ada potongan daging kelapa juga di dalamnya. Dessert ini segera menjadi penutup manis acara kuliner kami bersama keluarga malam itu.
Secara keseluruhan, kami senang sekali berada di tempat ini malam itu. Satu spot kuliner yang menyediakan hampir semuanya, letaknya juga strategis di pusat kota, dan adanya mural cantik untuk berfoto, menjadikan food court ini jadi happening di Bandung. Bila kalian hendak ke Bandung, jangan lupa mampir ke Sudirman Street ya!
SUBSCRIBE NOW on Myfunfoodiary’s YouTube to see our Travel Tips Videos!
Click Here —> Backpacking Itinerary 2 Weeks in Japan Guide for your reference
Japan TIPS <— Click Here
August 25, 2016
Thank you for nice article about Sudirman Street!
http://www.SudirmanStreet.com
November 28, 2016
Ajib memang bandung, jadi pingin coba baso goreng, harga terjangkau kalau di amati dari kata-kata tulisan di artikel ini, kayak sesuai ajib nyyyya dan enakkknya.